Bagi sebgian orang mungkin kalkulus dianggap mata kuliah yang sangat menakutkan karena soal-soal kalkulus sangat susah untuk dikerjakan. tetapi sekarang anda jangan khawatir sekarang sudah tersedia solusi soal-soal yang ada di buku kalkulus Purcell.
Silahkan download sendiri ya, bismilla dulu sebelum mendownload biar lancar.
Klik link di bawah ini:
Jawaban Kalkulus Purcell Edisi 9
Berbagi Ilmu
Blog untuk berbagi ilmu pengetahuan demi kemajuan bangsa Indonesia.
Sunday, March 8, 2015
Download Buku Kalkulus Purcell Edisi 9
Buku Kalkulus banyak digunakan oleh para mahasiswa khususnya matematika. Terdapat banyak buku kalkulus salah satunya kalkulus Purcell. Buku Kalkulus Purcell merupakan buku yang sering digunakan oleh mahasiswa.
Silahkan klik di bawah ini:
Kalkulus Edisi 9 - Purcell
Wednesday, January 9, 2013
Download Buku Matematika BSE (SD, SMP dan SMA)
Buku Matematika SD
SD Kelas 1
1. kelas 1_sd_mtk_buchori
2. kelas 1_sd_mtk_damerosidamanik
3. kelas 1_sd_mtk_dian_permana
4. kelas 1_sd_mtk_djaelani
5. kelas 1_sd_mtk_dwi_priyo_utomo
6. kelas 1_sd_mtk_irwan_kusdinar
7. kelas 1_sd_mtk_irwan_susanto
8. kelas 1_sd_mtk_kismianti
9. kelas 1_sd_mtk_lusia
10. kelas 1_sd_mtk_purnomosidi
11. kelas 1_sd_mtk_wakino
SD Kelas 2
1. kelas 2_sd_mtk_buchori
2. kelas 2_sd_mtk_burhan_mustaqim
3. kelas 2_sd_mtk_dian_permana
4. kelas 2_sd_mtk_dwi_priyo
5. kelas 2_sd_mtk_herunugroho
6. kelas 2_sd_mtk_mastitingsumarmi
7. kelas 2_sd_mtk_matematika_fatkulanam
8. kelas 2_sd_mtk_pintar_matematika_irwan
9. kelas 2_sd_mtk_purnomosidi
10. kelas 2_sd_mtk_sumanto
11. kelas 2_sd_mtk_Tridayat
SD Kelas 3
1. kelas 3_sd_mtk_nur
2. kelas 3_sd_mtk_nurul_masitoch
3. kelas 3_sd_mtk_putri
4. kelas 3_sd_mtk_suharyanto
5. kelas 3_sd_mtk_tridayat
SD Kelas 4
1. kelas 4_sd_mtk_A_Kusnandar
2. kelas 4_sd_mtk_aep
3. kelas 4_sd_mtk_burhan
4. kelas 4_sd_mtk_fatkulanam
5. kelas 4_sd_mtk_hardi
6. kelas 4_sd_mtk_irwan
7. kelas 4_sd_mtk_mastitingsumarmi
8. kelas 4_sd_mtk_suparti
9. kelas 4_sd_mtk_yoniyuniarto
SD Kelas 5
1. kelas 5_sd_mtk_aep
2. kelas 5_sd_mtk_dwi_priyo
3. kelas 5_sd_mtk_hardi
4. kelas 5_sd_mtk_lusia
5. kelas 5_sd_mtk_sitikamsiyati
6. kelas 5_sd_mtk_soenarjo
7. kelas 5_sd_mtk_sugiono
8. kelas 5_sd_mtk_sumanto
SD Kelas 6
1. kelas 6_bersahabat-dengan-mtk_dadi
2. kelas 6_gemar-mtk_sumanto
3. kelas 6_sd_mtk_aep
4. kelas 6_sd_mtk_dwi_priyo
5. kelas 6_sd_mtk_hardi
6. kelas 6_sd_mtk_k_taofikhidayat
7. kelas 6_sd_mtk_lusia
8. kelas 6_sd_mtk_sukirno
9. kelas 6_sd_mtk_supardjo
Buku Matematika SMP
SMP Kelas 7
1. kelas 7_smp_mtk_atik
2. kelas 7_smp_mtk_dewi_nuharini
3. kelas 7_smp_mtk_wagiyo
4. kelas 7_smp_mtkdamerosidamanik
SMP Kelas 8
1. kelas 8_smp_mtk_dewi_nuharini
2. kelas 8_smp_mtk_endah_budi
3. kelas 8_smp_mtk_Heru
4. kelas 8_smp_mtk_nuniek
SMP Kelas 9
1. kelas 9_smp_mtk_ichwan
2. kelas 9_smp_mtk_naniek
3. kelas 9_smp_mtk_sulaiman
4. kelas 9_smp_mtk_wagiyo
5. kelas 9_smp_mtk_wahyudin_djumanta
Buku Matematika SMA
SMA Kelas 10
Mohon maaf, untuk kelas 10 belum tersedia.
SMA Kelas 11
1. kelas 11_ipa_sma_matematika_nugroho-soedyarto
2. kelas 11_matematika_IPS_Siswanto_dan_Umi_S
3. kelas 11_matematika_sri_lestari
4. Kelas 11_matematika_studi_ips_sri_dewi
5. kelas 11_mtk_siswanto
6. kelas 11_mtk_studi_ipa_sutrima_budi
7. kelas 11_mtk_studi_ips_sutrima_budi
8. kelas 11_sma_matematika_bahasa_pangarso
9. kelas 11_sma_matematika_IPS_Rosihan_dan_Indriyastuti
10. kelas 11_sma_matematika_wahyudin
SMA Kelas 12
1. kelas 12_Matematika_geri ahmadi
2. kelas 12_mtk_Bahasa_Siswanto_dan_Umi_S
3. kelas 12_mtk_srilestari
4. kelas 12_mtk_Bahasa_Rosihan_dan_Indriyastuti
5. kelas 12_mtk_IPS_Siswanto_dan_Umi_S
6. kelas 12_mtk_studi_bahasa_budi_sutrima
7. kelas 12_mtk_studi_bahasa_sri_dewi
8. kelas 12_mtk_to'ali
9. kelas 12_sma_matematika_bahasa_pangarso10. kelas 12_sma_matematika-aplikasi_ipa_pesta-e-s
Semoga Bermanfaat,...
SD Kelas 1
1. kelas 1_sd_mtk_buchori
2. kelas 1_sd_mtk_damerosidamanik
3. kelas 1_sd_mtk_dian_permana
4. kelas 1_sd_mtk_djaelani
5. kelas 1_sd_mtk_dwi_priyo_utomo
6. kelas 1_sd_mtk_irwan_kusdinar
7. kelas 1_sd_mtk_irwan_susanto
8. kelas 1_sd_mtk_kismianti
9. kelas 1_sd_mtk_lusia
10. kelas 1_sd_mtk_purnomosidi
11. kelas 1_sd_mtk_wakino
SD Kelas 2
1. kelas 2_sd_mtk_buchori
2. kelas 2_sd_mtk_burhan_mustaqim
3. kelas 2_sd_mtk_dian_permana
4. kelas 2_sd_mtk_dwi_priyo
5. kelas 2_sd_mtk_herunugroho
6. kelas 2_sd_mtk_mastitingsumarmi
7. kelas 2_sd_mtk_matematika_fatkulanam
8. kelas 2_sd_mtk_pintar_matematika_irwan
9. kelas 2_sd_mtk_purnomosidi
10. kelas 2_sd_mtk_sumanto
11. kelas 2_sd_mtk_Tridayat
SD Kelas 3
1. kelas 3_sd_mtk_nur
2. kelas 3_sd_mtk_nurul_masitoch
3. kelas 3_sd_mtk_putri
4. kelas 3_sd_mtk_suharyanto
5. kelas 3_sd_mtk_tridayat
SD Kelas 4
1. kelas 4_sd_mtk_A_Kusnandar
2. kelas 4_sd_mtk_aep
3. kelas 4_sd_mtk_burhan
4. kelas 4_sd_mtk_fatkulanam
5. kelas 4_sd_mtk_hardi
6. kelas 4_sd_mtk_irwan
7. kelas 4_sd_mtk_mastitingsumarmi
8. kelas 4_sd_mtk_suparti
9. kelas 4_sd_mtk_yoniyuniarto
SD Kelas 5
1. kelas 5_sd_mtk_aep
2. kelas 5_sd_mtk_dwi_priyo
3. kelas 5_sd_mtk_hardi
4. kelas 5_sd_mtk_lusia
5. kelas 5_sd_mtk_sitikamsiyati
6. kelas 5_sd_mtk_soenarjo
7. kelas 5_sd_mtk_sugiono
8. kelas 5_sd_mtk_sumanto
SD Kelas 6
1. kelas 6_bersahabat-dengan-mtk_dadi
2. kelas 6_gemar-mtk_sumanto
3. kelas 6_sd_mtk_aep
4. kelas 6_sd_mtk_dwi_priyo
5. kelas 6_sd_mtk_hardi
6. kelas 6_sd_mtk_k_taofikhidayat
7. kelas 6_sd_mtk_lusia
8. kelas 6_sd_mtk_sukirno
9. kelas 6_sd_mtk_supardjo
Buku Matematika SMP
SMP Kelas 7
1. kelas 7_smp_mtk_atik
2. kelas 7_smp_mtk_dewi_nuharini
3. kelas 7_smp_mtk_wagiyo
4. kelas 7_smp_mtkdamerosidamanik
SMP Kelas 8
1. kelas 8_smp_mtk_dewi_nuharini
2. kelas 8_smp_mtk_endah_budi
3. kelas 8_smp_mtk_Heru
4. kelas 8_smp_mtk_nuniek
SMP Kelas 9
1. kelas 9_smp_mtk_ichwan
2. kelas 9_smp_mtk_naniek
3. kelas 9_smp_mtk_sulaiman
4. kelas 9_smp_mtk_wagiyo
5. kelas 9_smp_mtk_wahyudin_djumanta
Buku Matematika SMA
SMA Kelas 10
Mohon maaf, untuk kelas 10 belum tersedia.
SMA Kelas 11
1. kelas 11_ipa_sma_matematika_nugroho-soedyarto
2. kelas 11_matematika_IPS_Siswanto_dan_Umi_S
3. kelas 11_matematika_sri_lestari
4. Kelas 11_matematika_studi_ips_sri_dewi
5. kelas 11_mtk_siswanto
6. kelas 11_mtk_studi_ipa_sutrima_budi
7. kelas 11_mtk_studi_ips_sutrima_budi
8. kelas 11_sma_matematika_bahasa_pangarso
9. kelas 11_sma_matematika_IPS_Rosihan_dan_Indriyastuti
10. kelas 11_sma_matematika_wahyudin
SMA Kelas 12
1. kelas 12_Matematika_geri ahmadi
2. kelas 12_mtk_Bahasa_Siswanto_dan_Umi_S
3. kelas 12_mtk_srilestari
4. kelas 12_mtk_Bahasa_Rosihan_dan_Indriyastuti
5. kelas 12_mtk_IPS_Siswanto_dan_Umi_S
6. kelas 12_mtk_studi_bahasa_budi_sutrima
7. kelas 12_mtk_studi_bahasa_sri_dewi
8. kelas 12_mtk_to'ali
9. kelas 12_sma_matematika_bahasa_pangarso10. kelas 12_sma_matematika-aplikasi_ipa_pesta-e-s
Semoga Bermanfaat,...
Sunday, December 16, 2012
Model Permainan Melempar Bola Salju (Snowball Throwing)
Model pembelajaran
permainan melempar bola salju merupakan salah satu pembelajaran aktif yang
melatih siswa untuk tanggap dalam menerima bahan ajar baik dari guru maupun
dari rekan-rekannya. Pada model pembelajaran permainan bola salju, siswa di
bentuk ke dalam sebuah kelompok dimana masing-masing kelompok memiliki ketua
kelompok. Guru memanggil tiap-tiap ketua
kelompok untuk diberikan penjelasan mengenai bahan ajar yang akan dipelajari.
Setelah itu, ketua kelompok menjelaskan bahan ajar tersebut kepada teman-teman
satu kelompok.
Model permainan bola
salju juga melatih siswa untuk memiliki rasa tanggungjawab karena pada akhirnya
siswa diharuskan untuk membuat satu pertanyaan yang berkaitan dengan materi
yang sedang dipelajari. Pertanyaan tersebut dijawab oleh temannya dan siswa
yang membuat pertanyaan harus melengkapi jawaban temannya yang menjawab
pertanyaan yang dibuatnya.
Selain melibatkan siswa
secara aktif baik dari segi kognitif dan emosional siswa, dalam model ini juga
secara aktif melibatkan siswa dari segi fisik yaitu kegiatan “melempar bola
salju”. Pertanyaan yang buat siswa ditulis pada kertas selembar yang kemudian
dibentuk seperti “bola salju”. Bola salju yang berisi pertanyaan tersebut
dilemparkan kepada temannya. Teman yang menerima bola tersebut harus menjawab
pertanyaan yang ada di dalamnya dan pembuat pertanyaan melengkapi jawaban
temannya tersebut. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan baik akan
mendapat penghargaan berupa nilai.
Dengan demikian, model
permainan bola salju adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara
aktif, baik segi fisik, mental dan emosionalnya yang diramu dengan kegiatan
melempar pertanyaan seperti “melempar bola salju”. Model pembelajaran ini dapar
memupuk siswa untuk belajar menjelaskan materi, membuat pertanyaan, dan
menyempurnakan jawaban yang diberikan temannya.
Menurut Suprijono (2012
: 128), langkah-langkah Model pembelajaran permainan melempar bola salju adalah
sebagai beikut:
1.
guru menyampaikan materi yang akan
disajikan;
2. guru membentuk kelompok-kelompok dan
memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang
materi.
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke
kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh
guru kepada temannya;
4. Kemudian masing-masing siswa diberikan
satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok;
5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan
tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain
selama kurang lebih 15 menit.
6. Setelah siswa dapat satu bola / satu
pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang
ditulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian;
7.
Evaluasi
8.
Penutup
Untuk
mengefektifkan waktu, lama pelemparan bola salju dapat ditentukan oleh guru
sesuai kondisi dan keadaan yang terjadi.
Daftar Pustaka
Suprijono,
A. (2012). Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Thursday, December 13, 2012
Pemahaman Matematis (Mathematics Understanding))
Menurut Walle (2008: 26), “pemahaman
dapat didefinisikan sebagai ukuran kualitas dan kuantitas hubungan suatu ide
dengan ide yang telah ada”. Setiap siswa memiliki kemampuan pemahaman yang
berbeda tergantung
pada ide yang dimiliki dan pembuatan hubungan antara ide yang ada dengan ide
baru.
Bloom
(Suherman, 2003: 29-35), mengklasifikasikan pemahaman pada jenjang kognitif
urutan kedua setelah pengetahuan,
jenjang
kognitif tahap pemahaman ini mencakup hal-hal berikut.
a.
pemahaman
konsep;
b.
pemahaman
prinsip, aturan, dan generalisasi;
c.
pemahaman
terhadap struktur matematika;
d.
kemampuan
untuk membuat tranformasi;
e.
kemampuan
untuk mengikuti pola berpikir;
f.
kemampuan
untuk membaca dan menginterpretasikan masalah sosial atau data matematika.
Pemahaman
akan sebuah konsep ilmu pengetahuan yang sedang dipelajari memiliki peranan
yang sangat penting. Siswa akan berkembang ke jenjang kognitif yang lebih
tinggi jika ia memiliki pemahaman konsep yang baik. Jika pemahaman konsep
dikuasai dengan baik maka siswa akan mampu menghubungkan atau mengaitkan sebuah
konsep yang satu dengan yang lainnya. Selain itu, konsep tersebut dapat
digunakan untuk memecahkan permasalahan dari mulai yang sederhana hingga ke
permasalahan yang lebih kompleks.
Ruseffendi
(2006: 221), mengkategorikan pemahaman menjadi tiga macam, yaitu:
1.
pengubahan
(penerjemahan);
2.
pemberian
arti (interpretasi);
3.
pembuatan
ekstrapolasi.
Pengubahan
(penerjemahan), yaitu kemampuan untuk mengubah atau menerjemahkan simbol ke
dalam kata-kata dan sebaliknya, mampu mengartikan suatu kesamaan dan mampu
mengkonkritkan konsep yang abstrak. Pemberian arti (interpretasi), yaitu
kemampuan untuk memahami sebuah konsep yang disajikan dalam bentuk lain seperti
diagram, tabel, grafik dan lain-lain. Sedangkan Pembuatan ekstrapolasi, yaitu
kemampuan untuk memperkirakan atau meramalkan suatu kecenderungan yang ada
menurut data tertentu. Menurut Polya (Jihad, 2008: 167), membedakan 4 jenis
pemahaman, yaitu:
1. pemahaman
mekanikal, yaitu dapat mengingatkan dan menerapkan sesuatu secara rutin atauperhitungan sederhana;
2. pemahaman
induktif, yaitu dapat mencobakan sesuatu dalam kasus sederhana dan tahu bahwa
sesuatu itu berlaku dalam kasus serupa;
3.
pemahaman
rasional, yaitu dapat membuktikan kebenaran sesuatu;
4. pemahaman
intuitif, yaitu dapat memperkirakan kebenaran sesuatu tanpa ragu-ragu, sebelum menganalisis secara analitik.
Berbeda
dengan Polya, Pollatsek (Sumarmo, 2010: 4-5), menggolongkan pemahaman dalam dua
jenis, yaitu:
1.
pemahaman
komputasional;
2.
pemahaman
fungsional.
Pemahaman
komputasional adalah kemampuan menerapkan rumus dalam perhitungan sederhana dan
mengerjakan perhitungan secara algoritma. Sedangkan pemahaman fungsional adalah
kemampuan mengkaitkan satu konsep/prinsip lainnya dan menyadari proses yang
dikerjakannya. Sementara itu, Skemp (Idris, 2009: 37) membedakan pemahaman ke dalam
tiga macam, yaitu:
1.
pemahaman
instrumental (instrumental understanding);
2.
pemahaman
relasional (relational understanding);
3.
pemahaman logis (logical
understanding).
Pemahaman instrumental adalah
kemampuan seseorang menggunakan prosedur matematis untuk menyelesaikan suatu
masalah tanpa mengetahui mengapa prosedur itu digunakan. Dengan kata lain siswa
hanya mengetahui “bagaimana” tetapi tidak mengetahui “mengapa”. Pada tahapan
ini, pemahaman konsep masih terpisah dan hanya sekedar hafal suatu rumus untuk
menyelesaikan permasalahan rutin / sederhana sehingga siswa belum mampu
menerapkan rumus tersebut pada permasalahan baru yang berkaitan. Sementara itu,
pemahaman relasional adalah kemampuan seseorang menggunakan prosedur matematis
dengan penuh kesadaran bagaimana dan mengapa prosedur itu digunakan. Secara
ringkasnya, siswa mengetahui keduanya yaitu “bagaimana” dan “mengapa”. Pada
tahap ini, siswa dapat mengaitkan antara satu konsep atau prinsip dengan konsep
atau prinsip lainnya dengan benar dan menyadari proses yang dilakukan.
Sedangkan pemahaman logis berkaitan erat dengan meyakinkan diri sendiri dan
meyakinkan orang lain. Dengan kata lain, siswa dapat mengkonstruksi sebuah
bukti sebelum ide-ide yang
dimilikinya
dipublikasikan secara formal atau informal sehingga membuat siswa tersebut
merasa yakin untuk membuat penjelasan kepada siswa yang lain.
“Secara umum, indikator pemahaman matematika
meliputi: mengenal, memahami dan menerapkan konsep, prosedur, prinsip dan idea
matematika” (Sumarmo, 2010: 4). Adapun indikator yang digunakan adalah indikator pemahaman konsep menurut Jihad dan Haris
(2010: 149), sebagai berikut.
1.
kemampuan
menyatakan ulang sebuah konsep yang dipelajari;
2. kemampuan
mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
konsepnya);
3.
kemampuan
menyebutkan contoh dan non-contoh dari konsep;
4.
kemampuan
menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis;
5.
kemampuan
menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu;
6.
kemampuan
mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.
7.
kemampuan
mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep;
Daftar Pustaka
Idris, N. (2009). “Enhanching Students’ Understanding In Calculucus Trough Writing”. International Electronic Journal of Mathemathics Education. 4, (1).36-56.
Idris, N. (2009). “Enhanching Students’ Understanding In Calculucus Trough Writing”. International Electronic Journal of Mathemathics Education. 4, (1).36-56.
Jihad, A. (2008). Pengembangan Kurikulum Matematika.Yogyakarta: Multi Pressindo.
Jihad, A. dan Haris. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Ruseffendi,
E.T. (2006). Pengantar Kepada Membantu
Guru Mengembangkan Potensinya dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan
CBSA. Bandung: Tarsito.
Suherman.
dkk. (2003). Evaluasi Pembelajaran
Matematika. Bandung: Jica.
Sumarmo,
U. (2010). Berfikir dan Disposisi
Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan Pada Peserta Didik.
Jurnal FMIPA UPI Bandung.
Walle,
J.A.V.D. (2008). Matematika Sekolah Dasar
dan Menengah Pengembangan Pengajaran. Jakarta: Erlangga.
Subscribe to:
Posts (Atom)